JAKARTA, iNewsPortalAceh.id - Mengapa pemain sepak bola era sekarang dibayar dengan sangat mahal? Hal itu pasti sering dipertanyakan oleh banyak orang.
Bukan hanya popularitas saja yang didapat oleh pemain sepak bola di era modern, tetapi juga gaji yang sangat tinggi. Terlebih di kawasan yang identik dengan sepak bola yang telah maju, seperti Eropa.
Menjadi pemain sepak bola bahkan telah menjadi profesi menjanjikan yang diimpikan oleh banyak orang.
Sebagai contoh, Lionel Messi sebagai salah satu pemain terbaik dunia memiliki pendapatan lebih dari 40 juta Euro atau sekitar Rp675 miliar per tahun. Jumlah itu diklaim 600 kali lebih tinggi dari perdana menteri Inggris.
Selain itu, ada Cristiano Ronaldo di MU yang digaji 25 juta poundsterling atau sekira Rp492,6 miliar per tahun. Itu belum termasuk sumber pendapatan yang lain dari sepak bola.
Lantas, mengapa gaji pesepak bola di era modern begitu tinggi? Bahasan ini pernah diurai dengan rinci oleh Bank of England.
Mengapa Pemain Sepak Bola Era Sekarang Dibayar Sangat Mahal? Dikutip iNews.id dari Bank of England, Senin (12/9/2022), hal pertama yang bisa menjelaskan pertanyaan di atas adalah teori ekonomi supply (penawaran) dan demand (permintaan).
Supply dalam hal ini adalah jumlah pemain yang cukup berbakat untuk berlaga di liga-liga papan atas seperti Liga Primer Inggris atau La Liga Spanyol.
Sementara demand di sini adalah jumlah tim yang ingin membeli dan sanggup membayar sang pemain. Meski ada jutaan pemain bola di luar sana, talenta seperti Messi atau CR7 tentu saja tidak banyak tersedia.
Faktanya, dari 1,5 juta talenta hanya 180 pesepak bola muda Inggris yang naik di kelas profesional di Liga Primer. Permintaan pemain sepak bola berbakat sangat tinggi karena klub ingin meningkatkan peluang tim untuk memenangkan gelar.
Sementara tim yang sukses akan otomatis akan menghasilkan lebih banyak uang baik melalui hak siar, merchandise, penjualan tiket, dan yang lain.
Namun, klub juga harus bersaing untuk mendapatkan pemain terbaik dengan memasang penawaran tertinggi. Jika klub tertentu menawarkan gaji yang lebih rendah, maka klub lain akan dengan mudah mengalahkan mereka.
Hal itu berlaku di setiap level. Permintaan untuk pemain di level rendah juga lebih rendah karena mereka menghasilkan pendapatan yang tidak banyak untuk klub.
Teori ekonomi permintaan dan penawaran juga berlaku dalam segala bidang, termasuk sepak bola. Pemain akan dibayar dengan upah yang tinggi jika klub menghasilkan lebih banyak uang ketimbang sebelumnya.
Sebagai akibat dari globalisasi dan kemajuan teknologi seperti pasar televisi berbayar dan siaran streaming, sepak bola era sekarang tentu semakin jauh lebih populer dan lebih menguntungkan.
Misalnya saja, jika berkaca pada hak siar Liga Primer untuk musim-musim awal pada 1992 sampai 1997, saat itu hanya dijual dengan harga kurang dari £200 juta.
Sementara hak siar televisi pada tahun 2016 hingga 2019 mencapai nilai lebih dari £5 miliar. Fakta itu jelas sangat progresif dan menjadi alasan logis kenapa pemain sepak bola era modern dibayar dengan harga yang lebih mahal.
Misalnya, apabila tidak ada peningkatan gairah penikmat sepak bola, klub pasti tidak akan bisa meraih keuntungan tinggi. Permintaan pemain juga akan turun dan gaji atau upah mereka juga tidak akan mahal.
Editor : Jamaluddin