get app
inews
Aa Read Next : Iran Serang Wilayah Israel Pakai Rudal dan Drone Kamikaze, Sirene Meraung-raung di Seantero Negeri

Pilu Derita Korban Kekejaman Israel, Anak-Anak Palestina Menjerit Luka Dijahit tanpa Bius

Sabtu, 11 November 2023 | 15:59 WIB
header img
Keterangan Foto: Anak-anak menjadi korban kekejaman Israel dirawat tanpa bius (Foto: AP)

YERUSALEM, iNewsPortalAceh.id - Warga sipil di Gaza, Palestina sangat menderita karena serangan Israel. Banyak dari mereka yang terluka dan diobati di rumah sakit tanpa bius.

Jeritan terdengar di lorong-lorong rumah sakit dari pasien yang kesakitan mendapat perawatan.

“Mama, Mama," teriak anak-anak yang terluka di kepala seperti dikutip dari Arab News, Jumat (10/11/2023).

Tidak ada obat bius yang tersedia di Rumah Sakit Al Shifa di Kota Gaza dan rumah sakit lainnya. Momen itu salah satu yang terburuk seperti diingat oleh perawat Abu Emad Hassanein.

Dia melihat gelombang besar orang-orang terluka yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kelangkaan obat pereda nyeri sejak perang di Gaza dimulai sebulan yang lalu.

“Kadang-kadang kami memberi beberapa di antaranya kain kasa steril (untuk digigit) untuk mengurangi rasa sakitnya,” kata Hassanein.

“Kami tahu bahwa rasa sakit yang mereka rasakan lebih dari yang dibayangkan orang, melebihi apa yang dialami orang seusia mereka,” katanya.

Sesampainya korban di Al Shifa, perawat mengganti balutan dan mengoleskan desinfektan pada luka.

Salah satu pasien, Nemer Abu Thair mengatakan bahwa ia tidak diberikan obat pereda nyeri saat luka tersebut pertama kali dijahit.

“Saya terus membaca Alquran sampai selesai,” ujarnya.

Direktur Rumah Sakit Al Shifa Mohammad Abu Selmeyah, mengatakan ketika sejumlah besar orang yang terluka dibawa ke rumah sakit pada saat yang bersamaan, tidak ada pilihan selain merawat mereka di lantai.Para pasien dirawat tanpa obat pereda nyeri yang memadai.

“Ini menyakitkan bagi tim medis. Ini tidak sederhana. Entah pasien menderita sakit atau kehilangan nyawanya,” katanya.

Direktur Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, Mohammad Zaqout mengatakan pasokan anestesi habis sampai truk bantuan diizinkan masuk dalam jangka waktu yang lama.

Editor : Jamaluddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut