ACEH UTARA - Tinggal di pedalaman tidaklah menjadi sebuah persoalan, semangat untuk maju terus dikibarkan meski ditengah keterbatasan.
Sekilas kisah potret dunia pendidikan di salah satu Sekolah Dasar yang ada di Seuneudon, SDN 13 misalnya, Dengan kondisi sekolah yang letak jauh dari pusat ibu kota, jumlah siswa tidak seberapa serta Fasilitas bangunan sederhana namun menyimpan sejuta bakat tersembunyi daripada siswa.
Ketika pewarta berkesempatan berkunjung kedaerah pesisir sembari melihat-lihat dunia pendidikan di ujung Timur Kabupaten Aceh Utara pada Sabtu (21/05/2022) Pewarta menyempatkan diri singgah dan silaturahmi ke SDN 13 yang terletak di Simpang Peut (simpang empat -red) Seunedon, Sekitar 1 KM dari jalan kecamatan Seueneudon menuju tempat wisata Pantai Bantayan.
Sekilas tidak ada yang menarik dari pembicaraan kami dengan kepala Sekolah serta Dewan Guru, namun ketika menyinggung mengenai kegiatan ektra kurikuler pewarta tertarik ingin menguji langsung, dengan singgap Pak mahdi salah satu guru kelas membawa kami berdua (bersama satu rekan kerja lainnya) salah satu ruang kelas yang disambut dengan penghormatan juga dilanjutkan dengan lantunan ayat-ayat Al-Quran secara bergantian oleh para siswa kelas V, secara spontanitas pula kami pun menyala camera vidio untuk mengabadikan moment mengharukan yang dilakukan murid kelas V tersebut.
Ditengah semangatnya mengabadikan vidio, perwarta hanyut dalam lantunan merdunya yang terasa haru juga linangan air mata yang tak terbendung, potongan ayat suci terus berdengung secara bergiliran oleh para siswa dengan wajah penuh keijklasan.
Sunniati, S.Pd menuturkan, bahwa dirinya baru bertugas setahun yang lalu di SDN 13 Seuneuddon itu saat acara serah sambut kepala sekolah yang baru dirinya melihat beberapa seni pentas ditampilkan, termasuk rapai Aceh,
"Saya melihat potensi dari anak-anak disini, saat itu saya meminta dewan guru untuk mengembangkannya" ujar suniati Meski siswa hanya berjumlah 92 orang yang terbagi kedalam 6 rombel, dengan tenaga pendidik 12 serta 1 orang operator dan kondisi bangunan sederhana dan fasilitas seadanya.
"Kami terus bergerak dan berupaya untuk berbenah secara perlahan. Kami terus berbenah pelan-pelan, ada beberapa fisik yang sedang dalam tahap perbaikan, juga perlengkapan dokumen yang lagi persiapkan untuk proses akreditasi dalam waktu dekat ini" ungkapnya.
Secara terpisah, Mahdi salah satu guru Kelas menambahkan, kami para guru akan memanfaatkan waktu 20 menit sebelum jadwal pulang Sekolah untuk melatih kegiatan ekstra kurikuler para siswa kelas IV, V, VI, baik tahfiz Qur'an, Rapai dan juga bebepa kegiatan lainnya.
"Kami manfaatkan waktu 20 menit sebelum pulang Sekolah, walaupun anak-anak belum berkopentisi pada event-event tertentu sebelumnya, karena terbatasi pandemi Covid 19, namun kita upayakan untuk tampil di kegiatan OSN 2022 mendatang, mohon dukungan dan doa' semoga berhasil," Pungkas mahdi penuh optimis.
Editor : Jamaluddin